STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
SMPIT NUR HIDAYAH SURAKARTA
- SKL Kementrian Pendidikan (Permendiknas Nomor 20 Tahun 2016)
No | Dimensi | Kualifikasi Kemampuan |
1 | Sikap | Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya |
2 | Pengetahuan | Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. |
3 | Ketrampilan | Memiliki kemampuan piker dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenis. |
- SKL JSIT Indonesia
SMPIT Nur Hidayah mewujudkan generasi Imamul Muttaqien dengan profil :
- Beraqidah yang lurus dan beribadah dengan benar
- Berakhlak mulia
- Sehat, kuat dan memiliki ketrampilan hidup
- Bersungguh sungguh dan mandiri
- Disiplin dan memanfaatkan waktu dengan optimal
- Mampu mentadabburi Al Qur’an dengan baik
- Berwawasan luas.
- Peduli
- Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMPIT Nur Hidayah meliputi substansi pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai kelas IX. Kurikulum kelas VII dan VIII serta kelas IX menggunakna kurikulum 2013. Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Komeptensi Mata Pelajaran. Pengembangan kurikulum berdasarkan pada potensi dan keberadaan sekolah. Struktur mata pelajaran memuat mata pelajaran utama, muatan lokal dan mata pelajaran pengembangan diri. Secara rinci struktur kurikulum SMPIT Nur Hidayah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Komponen (disesuaikan dengan rambu-rambu dari Diknas) | Kelas 7 | Kelas 8 | Kelas 9 | |||
A. Mata Pelajaran | Smt 1 | Smt 2 | Smt 1 | Smt 2 | Smt 1 | Smt 2 |
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 |
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 |
Bahasa Indonesia | 6 | 6 | 6 | 6 | 6 | 6 |
Matematika | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 |
Ilmu Pengetahuan Alam | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 |
Ilmu Pengetahuan Sosial | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
Bahasa Inggris | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
Kelompok B | ||||||
Seni Budaya | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 |
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 |
Prakarya | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 |
Bahasa Jawa | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* |
C. Pengembangan Diri | ||||||
Tahfidhul Qur’an | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* |
Pramuka | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* |
Ekstrakurikuler | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* |
Bina Pribadi Islami | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* |
BK | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* |
Pembinaan Wali Kelas | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* | 2* |
JUMLAH TOTAL | 38 | 38 | 38 | 38 | 38 | 38 |
Catatan:
- Setiap hari senin pagi dan peringatan hari besar nasional dilaksanakan upacara bendera
- Setiap hari jam ke-0 dilaksanakan Pembinaan Adab (PA) oleh pengampu Bina Pribadi Islam.
- Untuk pengayaan sebagai ciri khas sekolah disesuaikan dengan program Tahfidhul Qur’an dan pembentukan karakter akhlak mulia.
- Kurikulum tilawah dan tahfidzhul qur’an yang merupakan ciri khusus sekolah mengalokasikan 6 jam pelajaran per pekan.
- Pengembangan diri meliputi:
- Wajib : berupa kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan Bina Pribadi Islami
- Pilihan :berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi pembinaan olimpiade dan pengembangan diri lain yang diikuti siswa berdasarkan minat dna bakatnya antara lain: English Club, Creative Writing, PMR, Islamic Fashion, Bulu Tangkis, Menjahit,Tenis Meja, Beladiri Aikido, Futsal, Tapak Suci, KWU, KIR, Desain Grafis, Memanah, Tata Boga, Tata Busana, Badminton, Tahfidz, Fotografi, Public Speaking, IMPP
- Muatan Kurikulum
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 yang merupakan revisi kedua dari Peraturan Nomor 19 Tahun 2005 (sebelumnya direvisi dengan peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013) tentang Standar Nasional Pendidikan, menyatakan bahwa struktur kurikulum untuk satuan pendidikan dasar terdiri dari muatan umum. Muatan umum yang dimaksud adalah:
- Muatan nasional untuk satuan pendidikan; Muatan nasional untuk kurikulu 2013 meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganaegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan serta prakarya.
- Muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan kearifan lokal
- Karateristik satuan pendidikan dan program pendidikan
- Muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan kearifan lokal
SMPIT Nur Hidayah sebagai satuan pendidikan adalah sekolah menengah pertama yang menggunakan kurikulum nasional dengan memberikan nilai tambah keagamaan, teknologi informasi dan wawasan global.
No | Karakteristik | Keterangan |
1 | Keagamaan | Memberikan nilai tambah terhadap penghayatan dan pelaksanaan nilai-nilai keagamaan berupa pembelajaran dan pembiasaan ibadah seperti: membaca dan menghafalkan Al Qur’an. Bina Pribadi islami, Bahasa Arab, Pembiasaan akhlak mulia dan ibadah harian lainnya. |
2 | Teknologi Informasi dan Komunikasi | Mmeberikan nilai tambah pada keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui pembelajaran intrakurikuler dan ditambahkan beberapa pengayaan di luar jam yang telah ditentukan. |
3 | Wawasan Global | Memberikan nilai tambah dengan pembelajaran wawasan internasional. |
- Muatan Lokal
Mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan sekitar dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional. Lebih jelas lagi agar peserta didik dapat:
- Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya,
- Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya,
- Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
- Jenis Muatan Lokal di SMP Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta
- Bahasa Jawa;
Penetapan muatan lokal ini didasarkan pada Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 895.5/ 01/ 2005, yang menetapkan Bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib bagi sekolah dasar dan menengah di wilayah propinsi Jawa Tengah. Hal itu ditetapkan dalam rangka memelihara, melestarikan dan mengembangkan budaya daerah khususnya Jawa Tengah.
- Bahasa Arab;
Penetapan muatan lokal ini didasakan pada kenyataan bahwa Bahasa Arab adalah bahasa Internasional, dimana umat Islam adalah penghuni bagian besar dunia ini. Penguasaan Bahasa Arab menjadi sangat penting mengingat interaksi penduduk dunia sekarang yang tidak lagi dibatasi oleh sekat-sekat negara. Bahasa Arab juga merupakan bahasa wajib bagi umat Islam karena bahasa Arab adalah bahasa Al Qur’an. Untuk menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk hidup, maka harus melalui penguasaan bahasa Arab. Pembelajaran Bahasa Arab di SMPIT Nur Hidayah bertujuan untuk: (1) menumbuhkan kesadaran pentingnya bahasa Arab sebagai bahasa Al Qur’an; (2) mempermudah dalam memahami Al Qur’an; (3) memberikan bekal untuk mendalami sumber-sumber ilmu yang berkembang di zaman keemasan umat Islam; dan (4) menumbuhkan rasa bangga berbahasa Arab. Ruang lingkup pembelajaran Bahasa Arab meliputi istima’ (mendengar), muthala’ah (membaca), muhadatsah (berbicara), dan kitabah (menulis).
- Pengembangan Diri
Pengembangan diri di SMP Islam Terpadu Nur Hidayah merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum.
Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan sebagai upaya untuk membentuk watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar mengajar dan pengembangan karir serta kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik.
Kegiatan Pengembangan Diri SMP Islam Terpadu Nur Hidayah dilaksanakan secara terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidakterprogram dilaksanakan secara langsung oleh peserta didik dan tenaga kependiidkan di SMPIT Nur Hidayah Surakarta yang diikuti oleh semua peserta didik.
- Kegiatan pengembangan diri terprogram
Kegiatan pengembangan diri terprogram terdiri atas dua komponen yaitu:
- Pelayanan konseling, meliputi pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan wawasan dan perencanaan karir. Kegiatan ini dilaksanakan di dlaam jam pelajaran sekolah dand luar sekolah.
- Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling. Kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, minat dan bakat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh Pendidik dan tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Islam Terpadu terdiri dari kegiatan wajib dan kegiatan pilihan. Berikut tabel yang menunjukkan jenis kegiatan ekstrakurikuler dan tujuan-tujuannya
No | Jenis Kegiatan | Nilai yang ditanamkan | Strategi |
A | Ektrakurikuler Wajib | ||
1 | Pramuka SIT | Kefahaman,keihklasan,Kerja keras,kesungguhan,ketaatan,pengorbanan,komitmen,konsisten,persaudaraan,kepercayaan. | Latihan terprogram,keorganisasian melalui IMPPkeikutsertaan lomba,perkemahan,outbond |
2 | Bina Pribadi Islami | Keimanan dan komitmen ibadah,Komitmen terhadap Akhlak muliaBerusaha memberikan manfaat kepada sesama | Bimbingan kelompok dengan 1 kelompok berisi maksimal 12 siswa yang dibina oleh pembina.Pertemuan setiap pekan sekaliKegiatan diskusi, olahraga, amal yaumiah, itikaf, silaturahim, bakti sosial, dll |
B | Ekstrakurikuler Pilihan | ||
Non Akademis English ClubCreative WritingPMRIslamic FashionBulu TangkisMenjahitTenis MejaBeladiri AikidoFutsalTapak SuciKWUKIRDesain GrafisMemanahTata BogaBadmintonTahfidzFotografiPublic SpeakingIMPP | Percaya diriSportivitasKerjasamaMengkomunikasikan hasilPemecahan masalahKejujuranKerja kerasKesunguhan | Pembinaan rutinKeikutsertaan dalam lombaPenugasan untuk menghasilkan karya melalui pentas ekstra day. | |
Akademis 1. Berbentuk pembimbingan pengayaan mata pelajaran seperti Matematika, IPA dan IPS | Percaya diriSportivitasKerjasamaMengkomunikasikan hasilPemecahan masalahKejujuranKerja kerasKesungguhan | Pembinaan rutinKeikutsertaan dalam lomba OSN dll.Penugasan untuk menghasilkan karya melalui pentas ekstra day. | |
2. Berbentuk bimbingan pengayaan mata pelajaran Ujian Nasional | KetekunanKerja kerasBerorientasi prestasi | Di ikuti siswa kelas IXPembinaan klasikal, satu kelas dibimbing 2 guruDiadakan tryout secara berkala |
Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri jenis ini dilakukan dilingkungan sekolah atau di luar sekolah sesuai dengan jadwal pelaksanaan. Bentuk penilaian pengembangan diri dilakukan dengan penilaian kualitatif.
- Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram
Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram ini di SMPIT dilaksanakan dengan beberapa cara yaitu rutin, spontan dan memberikan keteladanan. Berikut beberapa kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram
Kegiatan | Bentuk |
Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan secara trejadwal dan terus-menerus | Upacara benderaPiket kelasIbadah (sholat berjamaah, sholat dhuha)Pekan ruhiyahMutabaah Amal yaumiPembinaan wali kelasKultum siswaTausiyah ustadz dan ustadzahBerdoa sebelum dan sesudah pembelajaranLatihan pidato Tadarus keliling Malam bina iman dan taqwa (MABIT)PelatihanEkstra DayKemahOutbondStudy tourOutingclass |
Spontan, yaitu kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus | Mengucapkan salamAntri Berjabat tangan dan cium tanganMenjenguk orang sakitMembuang sampah ke tempatnyaMeminta maafMenolong sesamaMerapikan kembali tempat dudukBerusaha menjaga adab pergaulan dengan lawan jenisMenutup auratTaat aturanMakan dengan duduk dan menggunakan tangan kanan |
Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat dijadikan teladan. | Berpakaian rapiBerbahasa yang baikRajin membacaMemuji kebaikan atau keberhasilan orang lainDatang tepat waktu Performa guruMengucapkan salamMembuang sampah pada tempatnyaKomitmen Pelaksanaan ibadahBerusaha menjaga adab pergaulan dengan lawan jenisMenutup auratMentaati peraturanTidak merokok |
- Pengaturan Beban Belajar Siswa dan Beban Kerja GuruSistem penyelenggaraan pendidikan di SMP Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta menggunakan sistem paket, yaitu sistem penyelenggaraan program yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang telah ditentukan pihak sekolah.Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibuthkan pleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur dan mandiri tidak terstruktur.
- Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
Kelas | Satu jam pembelajaran per minggu | Jumlah jam pembelajaran per minggu | Minggu efektif per tahun ajaran | Waktu pembelajaran /jam per tahun |
VII | 40 menit | 50 JP | 36-40 | 1800-2000 |
VIII | 40 menit | 50 JP | 36-40 | 1800-2000 |
IX | 40 menit | 50 JP | 36-40 | 1800-2000 |
- Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dan dirancang oleh pendidik untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik
- Beban kerja guru dalam satu minggu sebagaimana pasal 2 permendikbud Nomor 15 tahun 2018 adalah 40 jam perminggu. Dalam waktu tersebut 37,5 adalah jam kera efektif sedangkan 2,5 jam adalah jam istirahat. Dalam jam kerja efektif sesuai pasal 3, kegiatan pokoknya dibagi menjadi 5M.
- Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan. Kegiatan ini mencakup pengkajian kurikulum dan silabus pembelajaran. Program tahunan (Prota), program semester (Prosem) dan pembuatan rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) sesuai standar proses
- Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan, ini berkaitan dengan pelaksanaan RPP dengan ketentuan dipenuhi paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu. Adapun kelebihan beban mengajar dimasukkan dalam KJM
- Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan. Hal ini dalam ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
- Membimbing dan melatih siswa. Hal ini dapat dilaksanakan melalui kegiatan kokurikuler atau ekstrakurikuler
- Melaksanakan tugas tambahan. Tugas tambahan untuk guru seperti menjadi wakil kepala sekolah, kepala perpustakaan, kepala laboratorium dan sebagainya. Tugas tambahan ini setara dengan benab kerja 12 jam. Adapun kepala sekolah diberikan tugas mengajar 0 JM.
- Ketuntasan Belajar
Pembelajaran di SMPIT Nur Hidayah Surakarta sesuai dengan kurikulum 2013 mencakup aspek Sikap, Pengetahuan dan keterampilan. Maka ketuntasan belajar peserta didika diukur dari ketercapaian Standar Kompetensi yang mencakup ketiga hal tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan ketuntasan belajar sebagai berikut:
- KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Prosedur penetapan KKM sebagai berikut:
- KKM diproses dalam forum MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) di sekolah pada awal tahun pelajaran, kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala SMP Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta
- Nilai KKM diperoleh dengan cara menganalisis tiga aspek, yaitu: kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa. Adapun penjabaran tentang 3 (tiga) aspek penentuan KKM sebagai berikut:
- Kompleksitas.
Kompleksitas Kompetensi Dasar (KD) dinyatakan tinggi apabila menuntut Sumber Daya Manusia (dalam hal ini guru). Untuk memahami kompetensi yang dicapai siswa dan menuntut guru untuk melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Selain itu juga membutuhkan waktu yang lama dan penalaran serta kecermatan siswa yang tinggi dalam menguasai kompetensi.
- Daya Dukung.
Kemampuan sumber daya pendukung adalah ketersediaan tenaga, sarana prasarana, manajemen sekolah, pembiayaan, kepedulian stakeholder sekolah, dan sebagainya.
- Intake siswa.
Adalah kemampuan akademik siswa sebelumnya. Kemampuan siswa kelas VII mengambil niai ujian dan nilai tes penerimaan peserta didik baru. Kemampuan siswa kelas VIII dan kelas IX menmgambil nilai rapor kelas sebelumnya.
- Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0-100.
Berdasarkan analisis ketiga komponen di atas, SMP Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta menetapkan KKM, Kriteria kenaikan kelas dan kriteria kelulusan Tahun Pelajaran 2019- 2020 sebagai berikut:
NO. | MAPEL | KELAS VII | KELAS VIII | KELAS IX |
1 | PAI | 75 | 75 | 75 |
2 | PKn | 76 | 76 | 76 |
3 | Bahasa Indonesia | 72 | 72 | 72 |
4 | Bahasa Inggris | 72 | 72 | 72 |
5 | Matematika | 70 | 70 | 70 |
6 | IPA | 72 | 72 | 72 |
7 | IPS | 70 | 70 | 70 |
8 | Seni Budaya | 75 | 75 | 75 |
9 | Penjas | 77 | 77 | 77 |
10 | Prakarya | 72 | 72 | 72 |
11 | Tahfidzul Qur’an | 75 | 75 | 75 |
12 | Bahasa Arab | 72 | 72 | 72 |
- Kenaikan dan Kelulusan
- Kenaikan kelas VII ke kelas VIIII dan kelas VIII ke kelas IX
Ketentuan dari Panduan Penilaian oleh Pendidik dan satua Pendidikan Sekolah Menengah Pertama tahun 2017 tentang kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut:
- Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua) semester pada Tahun Pelajaran yang diikuti.
- Deskripsi nilai BAIK sesusi kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan
- Nilai Ekstrakurikuler kepramukaan minimal BAIK
- Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (DUA) mata pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan dan / atau keterampilan di bawah KKM.
- Memenuhi kriteria Tahfidhul Qur’an sebagaimana tabel berikut:
NO | Kelas / Waktu | PTS (Sept) | PAS (Nop) | PTS (Maret) | PAS (Juni) |
1 | Kelas VII | Al A’la | Ujian Juz 30 | Al Muddatsir | Al Jin |
2 | Kelas VIII | Al Haqqah | Ujian Juz 29 | At Taghabun | Ash Shoff |
3 | Kelas IX | Al Hasyr | Al Mujadalah | Ujian juz 28 |
- Kelulusan
- Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
- Memperoleh nilai sikap / perilaku minimal BAIK
- Lulus Ujian Satuan Pendidikan
- Mengikuti Ujian Nasional untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan;
- Rata-rata minimal kelulusan adalah 70.
- Kriteria Tahfidhul Qur’an yaitu mencapai hafalan QS At Taghabun.
- Pendidikan Kecakapan Hidup
- Pengertian
Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praktis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang di dalamnya termasuk fisik dan mentnal, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantngan hidup dan kehidupan.
Peserta didik sekarang hidup di abad XXI dengan tantangan zaman yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Maka diperlukan pembekalan kacakapan hidup yang sesuai, dimana di dalamnya mencakup literasi, Penanaman Pendidikan Karakter yang kuat yang 4C dan HOTS. .
- Tujuan
Tujuan dari pendidikan kecakapan hidup terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendiidkan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di masa mendatang. Secara khusus bertujuan untuk:
- Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema yang dihadapi, misalnya masalah narkoba, lingkungan sosial dan sebagainya.
- Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta didik.
- Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
- Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel dan konstekstual.
- Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah, dengan memberi peluang pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
- Konsep
- Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta didik.
Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
- Kecakapan hidup generik (generic life skill / GLS)
Kecakapan hidup generik terdiri atas kecakapan personal (personal skill) dan kecakapan sosial (sosial skill). Kecakapan personal mencakup kecakapan dalam memahami diri (self awareness skill) dan kecakapan berpikir (thinking skill). Kecakapn menegnal diir pada dasarnay merupakan pengahyatan diri sebagai makhluk Allah swt, sebagi anggota masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dna kekurangan yang dimiliki seklaigus sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi lingkungannya. Kecakapan berfikir mencakup kecakapan mengenali dan emnemukan informasi, mengolah dan mengambil keputusan serta memecahkan kreatif. Sedangkan kecakapan sosial mencakup berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerja sama (collaboration skill).
- Kecakapan hidup spesifik (Specific lefe skill / SLS)
Kecakpan hidup spesifik adalah kecakapn untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu. Kecakapan ini terdiri dari ekcakapan akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional (vocational skill). Kecakapan akademik terkait dnegan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau kerja intelektual. Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan vokasional terbagi atas kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill)
- Prinsip Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup
Prinsip-prinsip pelaksanaan pendidikan ekcakapan hidup sebagai berikut:
- Tidak mengubah sistem yang berlaku
- Tidak mengubah kurikulum yang berlaku
- Pembelajaran mengunakan empat pilar, yaitu: belajar untuk tahu, belajar menjadi diri sendiri, belajar untuk melakukan dan belajar untuk mencapai kehidupan bersama
- Belajar konstekstual (mengaitkan dengan kehidupan nyata) dengan menggunakan potensi lingkungan sekiar sebagai wahana pendidikan
- Mengarah kepada tercaainya hidup sehat dan berkalitas, mempelruas wawasan dan pengetahuan dan memilik akses untuk memenuhi standar hidup secara layak.
Peningkatan mutu pendiidkan merupakan sebuah komitmen bersama yang harus dipegang teguh. Oleh karena itu, pendidikan kecakapan hidup sebagai salah satu upaya dalam emlahirkan generasi yang bukan hanya mampu hidup, dan bahkan dapat unggul dalam kehidupan di kemudian hari. Pendidikan kecakapan hidup jenjang dasar (SD dan SMP) lebih menekankan kepada kecakapan hidup umum (generic life skill), yaitu mencakup aspek kecakapan personal ersonal skill) dan ekcakapan sosial (social skill). Hal ini memberikan gambaran bahwa untuk jenjang yang lebih rendah lebih berorientasi kepada kecakapan hidup yang bersifat dasar/umum sesuai dengan tingkat perkembangannya. Buka berarti bahwa pada jenjang ini tidak perlu dikembangkan kecakapan hidup spesifik (specific life skill), yakni kecakapan akademik dan vokasional, akan tetapi apabila dikembangkan maka baru pada tataran awal, mislanya berpikir kritis dan rasional, menumbuhkan sikap jujur dan toleransi. Pendidikan kecakapan hidup pada jenjang ini lebih menekankan kepada pembelajaran akhlak sebagai dasar pembentukan nilai-nilai dasar kebajikan (basic goodness), seperti: kejujuran, kebaikan, kepatuhan, keadilan, etos kerja, kepahlawanan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta kemampuan bersosialisasi).
- Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup
Secara umum pendidikan kecakapan hidup yang diberikan smapi jenjang sekolah menengah lebih berorientasi kepada upaya mempersiapkan peseta didik mengahdapi era informasi dan era globalisasi. Prinsip pembelajaran kecakapan hidup lebih kepada pembelajaran kontekstual, yaitu adanya keterkaitan antara kehidupan nyata dengan lingkungan dan pengalaman peserta didik. Pendidikan kecakapan hidup bukan sebagai mata pelajaran melainkan bagian dari maeri pendidikan yang terintegrasi dalam mata pelajaran.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menjabarkan kecakapan hidup ayng terintegrasi dalam mata pelajaran, antara lain:
- Melakukan identifikasi unsur kecakapan hidup yang dikembangkan dalam kehidupan nyata yang dituangkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran
- Melakukan identfikasi penegtahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang mendukung kecakapan hidup
- Mengkasifikasi dalam bentuk topik / tema mata pelajaran yang sesuai dengan kecakapan hidup
- Menentukan metode pembelajaran
- Merancang bentuk dan jenis penilaian.
- Penilaian
Penilaian ada dua macam yaitu penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal dilakukan oleh suatu lembaga baik dlaam atau luar negeri dimaksudkan untuk pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang dilakukan dan direncanakan oleh Pendidik saat proses pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu. Penilaian kelas merupakan penilaian internal terhadap hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh pendidik di kelas atas nama sekolah untuk menilai kompetensinya pada saat dan akhir pembelajaran.
Penilaian dapat dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik. Teknik tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik berdasarkan Standar Kompetensi yang harus dicapai berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih. Dengan indikator-indikator ini, dapat ditentukan penilaian yang sesuai. Untuk itu ada 7 teknik yang dapat digunakan, yaitu:
- Penilaian unjuk kerja
- Penilaian sikap
- Penilaian tertulis
- Penilaian proyek
- Penilaian produk
- Penilaian portofolio, dan
- Penilaian diri.
- Tindak lanjut
Tindak lanjut merupakan langkah penting untuk dilakukan sebagai suatu rencana kegiata untuk memaksimlkan / mengoptimalkan ketercapaian kompetensi peserta didik. Rencana tindak lanjut juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk ”memantau dan mengevaluasi” efektifitas pelaksanaan proses pembelajaran sendiri. Dalam implementasinya, silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan denagn memperhatikan masukan hasil penilaian terhadap hasil belajar, proses, pelaksanaan pemeblajaran serta evaluasi rencana pembelajaran.
- Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di SMP Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta
1) Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari semua mata pelajaran.
2) Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dengan dasar pendidikan berkarakter, atau dari kegiatan belajar di luar sekolah melalui tugas-tugas terstruktur dan melalui kegiatan pengembangan diri. Jenis kegiatan pengembangan diri yang bersifat wajib yaitu Bina Pribadi Islam dan Pramuka SIT merupakan bagian penting bagi pendidikan kecakapan hidup di SMP Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta.
- Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi dan lain-lain, yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global di SMP Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta diimplementasikan dengan memberikan peluang tambahan untuk pengembangan lebih lanjut dari mata pelajaran pokok yang telah ditempuh, yakni mata pelajaran TIK dengan materi ke desain dan penyusunan website dan blog. jam tambahan untuk bahasa inggris berupa pengembangan ekstrakurikuler English Club, dan Muatan Lokal Bahasa Arab. Hal ini karena pemanfaatan IT dan bahasa akan menjadi kunci penentu persaingan global.