Mutiara Hadits : Tiga Model Pengkabulan Doa

Oleh: Muhamad Suhadi, Lc., M.H.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:


مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا.

Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang di dalamnya tidak ada unsur dosa dan memutus silaturahim melainkan Allah akan memberinya salah satu dari 3 perkara; 1) adakalanya segera dikabulkan doanya, 2) adakalanya doa itu disimpan untuknya di akhirat, 3) adakalanya ia dihindarkan dari keburukan yang semisal dengan apa yang ia minta. [HR Ahmad]

Sebagai seorang hamba kita senantiasa membutuhkan pertolongan Allah Ta’ala. Baik itu untuk memenuhi kebutuhan kita di dunia maupun di akhirat kelak. Kebutuhan kepada Allah ini kita haturkan kepada-Nya melalui lantunan doa-doa kita. Karena itu, berdoa adalah ibadah yang wajib kita lakukan. Bila kita enggan berdoa kepada Allah, maka Dia akan murka kepada kita.

Kadangkala kita merasa sudah sering berdoa, namun belum jua dikabulkan Allah. Perasaan seperti ini acapkali menggelayuti hati kita. Karena itu, kita harus mengetahui bentuk pengkabulan Allah terhadap doa kita. Nah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam melalui hadits ini mengabarkan kepada kita bahwa pengkabulan doa itu ada 3 model.

  1. Allah menyegerakan pengakabulan doa kita.
  2. Allah menjadikan doa kita sebagai simpanan atau tabungan di akhirat.
  3. Allah menyelamatkan kita dari keburukan yang senilai dengan doa kita.

Berkaitan dengan masalah ini, Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa setiap doa seorang muslim dikabulkan Allah. Hanya saja, pengkabulan doa itu macam-macam bentuknya. Adakalanya doa itu dikabulkan sesuai yang kita minta. Adakalanya pula dikabulkan dalam bentuk yang lain sebagai ganti dari doa kita. Hal ini selaras dengan hadits:


ما على الأرض مسلم يدعو بدعوة إلا آتاه الله إياها ، أو صرف عنه من السوء مثلها.


Tidaklah seorang muslim di muka bumi ini berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali Allah memberinya sesuai yang ia minta,atau Allah menyelamatkannya dari keburukan yang senilai dengan doanya. [HR Tirmidzi]

Dalam hadits lain disebutkan:


ما من رجل يدعو الله بدعاء إلا استجيب له فإما أن يعجل له في الدنيا، وإما أن يدخر له في الآخرة، وإما أن يكفر عنه من ذنوبه بقدر ما دعا.


Tidaklah seseorang berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali Allah akan mengabulkannya; Adakalanya Allah menyegerakan pengkabulan doanya di dunia, adakalanya Allah menyimpan pengkabulan doa itu untuknya di akhirat, dan adakalanya lantaran doa itu Allah menghapuskan dosa-dosanya sesuai kadar doanya. [HR Tirmidzi]

Berangkat dari inilah, maka seorang mukmin, kata Ibnul Jauzi dalam Mir’atul Mafatih seyogianya tidak pernah meninggalkan permohonan (doa) kepada Rabbnya, pasalnya doa adalah ibadah kepada-Nya dengan penuh kepasrahan.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang gemar berdoa kepada Allah Ta’ala. Aamiin

Allahu Ta’ala a’lam wa ahkam